
Jakarta-Awal Juli 2025 lalu, suasana Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu tampak berbeda. Ratusan orang berkumpul, bukan untuk liburan atau menyelam, melainkan untuk menanam masa depan. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menanam 15 ribu bibit mangrove di pulau tersebut, sebagai bagian dari komitmen lingkungan jangka panjang.
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang mendukung penuh langkah konkret tersebut. Kehadiran orang nomor satu di ibu kota itu menandai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ekosistem.
Direktur Utama TransJakarta, Welfizon Yuza, menyebut penanaman mangrove ini bukan sekadar aksi seremonial. “Mangrove adalah bagian dari ekosistem karbon biru yang mampu menyerap emisi sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan hutan biasa,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (12/7/2025). “Ini salah satu solusi untuk mengurangi panas dan polusi di Jakarta.”
Penanaman ini merupakan buah kolaborasi antara TransJakarta dan sejumlah mitra, mulai dari perbankan, operator transportasi, hingga pelanggan setia. Menurut Welfizon, hingga saat ini total 50.815 bibit mangrove telah ditanam sejak tahun 2023, dengan target ambisius mencapai 100 ribu pohon dalam lima tahun mendatang.
Mangrove yang ditanam itu tidak hanya menjadi penjaga garis pantai, tapi juga “paru-paru biru” kota. Diperkirakan, 50.815 bibit tersebut mampu menyerap sekitar 1,7 juta kilogram emisi karbon dioksida ekuivalen (CO2e) dalam 20 tahun ke depan.
“Ini adalah wujud nyata kontribusi seluruh ekosistem TransJakarta dalam mendukung udara bersih dan pencapaian Net Zero Emission di Indonesia,” kata Welfizon.
Masyarakat pun diajak ikut serta. TransJakarta membuka kesempatan bagi para pelanggannya untuk ikut berkontribusi menanam mangrove dengan cukup melakukan scan barcode di halte-halte TransJakarta. Dengan donasi Rp 20 ribu, satu bibit bisa ditanam atas nama mereka—sebuah cara sederhana untuk membuat langit dan laut Jakarta kembali membiru.
Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai mitra seperti Bank Jakarta, PT Mayasari Bakti, PT Mobilindo Armada Cemerlang, PT Kendaraan Listrik Indonesia, hingga PT Pahala Kencana.
Langkah ini menunjukkan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi bisa menjadi gerakan bersama yang tumbuh dari halte-halte kota hingga pesisir pulau.
SUMBER : Detik