Palemahan.com – Dua pelajar dari SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Sumatera Utara, berhasil menciptakan inovasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah cangkang rajungan sebagai sumber energi listrik alternatif. Lewat karya kreatif ini, mereka meraih Juara 1 ajang Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dan mendapatkan dana pengembangan sebesar Rp100 juta.
Adalah Fauzan Yudha Azhary Harahap dan Shadeq Fikri Nasution, dua siswa yang berhasil menyulap limbah laut yang sebelumnya terbuang sia-sia menjadi solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi masyarakat pesisir. Mereka terinspirasi dari kondisi lingkungan di wilayah Pantai Barat Sumatera, di mana limbah cangkang rajungan dibuang langsung ke laut.
“Berdasarkan data yang kami himpun, limbah cangkang rajungan di daerah tersebut mencapai sekitar 109,5 ton per tahun,” ungkap Fauzan saat diwawancarai di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Masyarakat nelayan di wilayah tersebut sangat bergantung pada lampu penerangan untuk metode penangkapan ikan bagan tancap. Sayangnya, selama ini mereka mengandalkan generator berbahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
“Dari hasil survei, nelayan mengandalkan generator dengan bahan bakar fosil. Ini tidak hanya mahal, tapi juga mencemari lingkungan,” jelas Fauzan.
Ubah Limbah Jadi Energi: Proses Ciptakan Kitosan
Tim ini kemudian mengembangkan teknologi untuk mengekstraksi kitosan, senyawa alami dari kitin dalam cangkang rajungan, yang dapat bereaksi dengan air laut untuk menghasilkan energi.
Proses pembuatan kitosan dimulai dari pembersihan cangkang, penjemuran, pemanasan dalam oven bersuhu 60°C selama dua jam, lalu dihancurkan dan diayak. Selanjutnya, senyawa disederhanakan hingga menjadi bubuk kitosan siap pakai.
“Setelah jadi bubuk, kitosan dicampur dengan air laut di dalam komponen bernama buksekat. Satu unit berisi 120 ml air laut dan 2 gram kitosan mampu menghasilkan 1,3 volt listrik,” jelasnya.
Listrik yang dihasilkan disimpan dalam baterai dan digunakan untuk menyalakan lampu nelayan, menggantikan kebutuhan bahan bakar Pertalite.
“Dengan ini, nelayan tak perlu lagi memakai generator atau membeli BBM,” tambah Fauzan.
Energi Terbarukan dari Laut untuk Masa Depan
Inovasi ini bukan hanya menjawab masalah sampah laut, tetapi juga menjadi solusi energi terbarukan yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Limbah cangkang rajungan yang selama ini menjadi pencemar laut kini disulap menjadi sumber listrik berkelanjutan.
Proyek ini sekaligus menunjukkan potensi besar generasi muda dalam menjawab tantangan lingkungan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif.
Sumber : DETIK.COM