Palemahan.com – Plastik masih menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan. Sifatnya yang sulit terurai membuat sampah plastik menumpuk di daratan maupun lautan, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi kehidupan di bumi. Lalu, apa alasan plastik begitu sulit terurai?
Plastik Termasuk Senyawa Xenobiotik
Menurut Encyclopedia Britannica, plastik tergolong senyawa xenobiotik, yaitu senyawa kimia yang tidak terbentuk secara alami di alam. Plastik tersusun dari rantai panjang karbon dengan ikatan yang sangat kuat. Karena membutuhkan energi besar untuk terbentuk, ikatan karbon-karbon ini tidak lazim diproduksi di lingkungan alami.
Hal ini membuat organisme hidup tidak memiliki sistem metabolisme untuk memecah senyawa plastik. Dengan kata lain, bakteri maupun mikroorganisme lain tidak mengenali plastik sebagai bahan yang bisa mereka uraikan secara efektif.
Rantai Panjang Karbon Sulit Diuraikan
Dikutip dari Chemistry LibreTexts, proses penguraian plastik juga terhambat oleh struktur rantainya. Bakteri hanya mampu menyerang molekul dari bagian ujung rantai, sehingga proses pemecahan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Tak heran, plastik membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk benar-benar terurai. Kondisi ini berbeda dengan ikatan alami seperti peptida, yang lebih mudah terbentuk dan diurai oleh organisme.
Ancaman Bagi Lingkungan
Lambatnya proses penguraian plastik menjadikan masalah sampah plastik semakin serius. Jika tidak dikendalikan, tumpukan plastik dapat mencemari tanah, sungai, hingga lautan, serta membahayakan ekosistem.
Oleh karena itu, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke bahan ramah lingkungan menjadi langkah penting untuk menjaga bumi tetap lestari.