
Bogor, 1 November 2025 — Menyongsong Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belém, Brasil, pada 6–21 November 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmen kepemimpinan hijau Indonesia dengan menggelar aksi tanam pohon produktif di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, bersama Wakil Menteri LH/Wakil Kepala BPLH, Diaz Hendropriyono, ini menjadi simbol tanggung jawab ekologis menjelang keberangkatan Delegasi Republik Indonesia ke COP30.
Aksi Nyata Mengimbangi Jejak Karbon
Aksi tanam pohon ini dirancang untuk mengimbangi emisi penerbangan jarak jauh menuju Brasil sekaligus memperkuat ketahanan ekologi dan ekonomi masyarakat sekitar.
Perjalanan udara Jakarta–São Paulo menempuh jarak sekitar 16.000 kilometer, dengan potensi menghasilkan emisi sekitar 2,6 ton CO₂e per orang. Melalui penanaman pohon berkelanjutan, setiap pohon dewasa mampu menyerap 30–50 kilogram CO₂ per tahun, sehingga kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam jangka panjang.
“Gerakan ini menunjukkan bahwa setiap langkah diplomasi internasional yang kita tempuh selalu diiringi dengan aksi nyata di dalam negeri. Inilah makna sejati dari Think Globally, Act Locally,” tegas Menteri Hanif.
Kolaborasi Pentaheliks untuk Iklim dan Masyarakat
Penanaman di KHDTK Sukamakmur melibatkan kementerian/lembaga, mitra pembangunan, dunia usaha, akademisi, pemerhati lingkungan, dan masyarakat setempat. Menurut Menteri Hanif, kolaborasi lintas sektor atau pentaheliks menjadi fondasi penting dalam mewujudkan transisi menuju pembangunan rendah karbon.
“Keberhasilan agenda iklim tidak berhenti pada forum internasional, tetapi harus tercermin dari kesinambungan aksi di lapangan. Karena itu, KLH/BPLH mendorong agar penanaman pohon menjadi bagian dari setiap agenda perjalanan dinas,” ujarnya.
Pohon Produktif, Solusi Ekologi dan Ekonomi
Di kawasan hutan Sukamakmur yang berkontur miring dan rawan erosi, KLH/BPLH menanam berbagai Multi-Purpose Tree Species (MPTS) seperti alpukat, durian, mangga, dan jambu. Jenis pohon ini tidak hanya memperkuat struktur tanah dan menahan air, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar.
Penanaman ini sekaligus mendukung rehabilitasi lahan kritis, mitigasi perubahan iklim, serta adaptasi terhadap risiko bencana. Dengan demikian, setiap langkah penanaman tak sekadar simbolis, tetapi menjadi bagian dari strategi berkelanjutan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepemimpinan Hijau Indonesia di Panggung Dunia
Melalui inisiatif ini, KLH/BPLH ingin menegaskan bahwa setiap misi diplomatik Indonesia juga merupakan misi lingkungan. Jejak karbon perjalanan diimbangi dengan tindakan nyata di dalam negeri.
“Kami ingin membangun budaya sadar iklim dari perubahan perilaku sehari-hari hingga kepemimpinan hijau. Inilah bentuk kontribusi nyata Indonesia sebagai negara hutan tropis yang berkomitmen pada aksi iklim yang berkeadilan, inklusif, dan efektif,” pungkas Menteri Hanif.
🟢 Editor: Redaksi Palemahan.com
📄 Sumber: Siaran Pers Nomor SR.286/HUMAS/KLH-BPLH/10/2025
📷 Foto: KLH/BPLH










VIDEO
