Palemahan.com-Upaya menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan di Indonesia mendapat dorongan baru melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri di Tangerang. Fokus utama kerja sama ini adalah mengurangi emisi, mengelola limbah secara bertanggung jawab, serta memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan di Kawasan Industri Jatiuwung.
Rahardjo, perwakilan dari pihak industri, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program ini.
“Kami menyambut baik arahan Menteri Lingkungan Hidup dan siap memastikan kolaborasi ini berjalan nyata di lapangan. Mulai dari penerapan teknologi hijau, pengelolaan limbah terpadu, hingga pengurangan emisi akan menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Walikota Tangerang, Sachrudin, menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa Pemkot Tangerang akan memperkuat pembinaan, pengawasan, dan fasilitasi kepada seluruh pelaku industri agar standar lingkungan dapat dipenuhi.
“Kami ingin seluruh kawasan industri di Tangerang menjadi contoh penerapan pengelolaan lingkungan yang baik, sekaligus menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat,” katanya.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) bersama pemerintah daerah serta pengelola kawasan industri akan memperkuat sistem pemantauan kualitas lingkungan, menyediakan bimbingan teknis, serta membuka jalur komunikasi aktif dengan masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan bahwa sinergi ini merupakan langkah awal untuk menjadikan Kawasan Industri Jatiuwung sebagai model nasional pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
“Pengendalian pencemaran adalah tanggung jawab bersama. Kita harus memastikan kawasan industri tidak hanya produktif dan kompetitif, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan generasi mendatang,” tegasnya.
Menurut data KLH, kawasan industri yang menerapkan prinsip green industry tidak hanya mampu menekan polusi, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan mengurangi beban TPA melalui pengelolaan limbah yang tepat. Dengan strategi ini, Jatiuwung diharapkan menjadi pionir transformasi kawasan industri di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.(red)
SUMBER : KEMENLH