
Palemahan.com-Masalah limbah industri di Indonesia ternyata belum juga menemukan titik terang. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2024, limbah cair industri menyumbang hampir 45% dari total pencemaran air di Indonesia. Angka ini cukup besar dan menunjukkan kalau pengelolaan limbah dari sektor industri masih jauh dari kata ideal.
Padahal, air adalah kebutuhan utama bagi semua makhluk hidup. Tapi sayangnya, banyak aktivitas industri yang justru memperburuk kualitas air di sungai dan laut. Contohnya, beberapa tahun terakhir, pencemaran di kawasan Teluk Jakarta makin parah akibat pembuangan limbah cair industri tanpa pengolahan yang benar. Data tahun 2021 bahkan mencatat sekitar 70% industri masih membuang limbah cairnya begitu saja, tanpa proses pengolahan yang memadai. Ngeri, kan?
Kalau dilihat dari jenisnya, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) paling banyak dihasilkan dari industri pertambangan dan migas. Kedua sektor ini memang jadi penyumbang terbesar pencemaran lingkungan di kategori B3. Tapi bukan berarti sektor lain bebas dari masalah. Industri tekstil, manufaktur, sampai infrastruktur juga punya kontribusi besar dalam menghasilkan limbah yang harus dikelola dengan hati-hati.
Tantangan besar lainnya ada di rendahnya tingkat daur ulang limbah industri, terutama untuk limbah plastik dan tekstil. Padahal, kalau dikelola dengan sistem yang benar, sebagian besar limbah itu sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Sayangnya, banyak pabrik di Indonesia yang belum menerapkan sistem produksi berkelanjutan. Akibatnya, volume limbah terus meningkat, sementara fasilitas pengolahan limbah belum cukup banyak.
Selain soal teknologi pengolahan, kesadaran perusahaan juga masih jadi pekerjaan rumah besar. Beberapa industri masih menganggap pengolahan limbah sebagai biaya tambahan, bukan investasi jangka panjang untuk lingkungan. Padahal, dengan menerapkan sistem ramah lingkungan, mereka bisa bantu menjaga kualitas air, mengurangi pencemaran, sekaligus meningkatkan citra positif perusahaan di mata masyarakat.
Ke depan, pemerintah dan pelaku industri perlu duduk bareng buat nyari solusi yang realistis. Mulai dari membangun lebih banyak instalasi pengolahan air limbah (IPAL), mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular, sampai memperketat pengawasan terhadap industri nakal yang buang limbah sembarangan.
Kalau semua pihak mau bergerak bareng, bukan nggak mungkin masalah limbah industri ini bisa dikendalikan. Karena menjaga kebersihan air bukan cuma tanggung jawab pemerintah atau aktivis, tapi juga kita semua yang pengin hidup di bumi yang lebih bersih dan sehat.
SUMBER : BERBAGAI SUMBER










VIDEO
