Palemahan.com – Warga Kelurahan Prigen dan Pecalukan, Kecamatan Prigen tolak pembangunan real estate di kawasan hutan kaki Gunung Arjuno-Welirang.
Penolakan warga terlihat jelas dengan terpasangnya sejumlah banner berisi aspirasi di berbagai titik. Spanduk bernuansa putih itu terpasang di tepi jalan, gang, hingga gapura desa. Isinya tegas menolak proyek properti yang digarap oleh salah satu pengembang.
“Banner ini sudah terpasang tiga hari terakhir. Warga Pecalukan resah karena pembangunan real estate dikhawatirkan merusak lingkungan di kawasan hutan Gunung Arjuno-Welirang,” kata Priya Kusuma (50), Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Hutan (Gema Duta), Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, lokasi yang direncanakan berada di Kelurahan Ledug dan Pecalukan. Bahkan, sosialisasi sempat dilakukan pihak pengembang melalui konsultasi publik di Kantor Kelurahan Ledug pada 13 Agustus 2025.
“Sebagai bentuk protes, warga sepakat memasang banner penolakan. Kami khawatir proyek ini akan memicu longsor, erosi, berkurangnya resapan air, dan hilangnya habitat satwa liar,” tegas Priya.
Kekhawatiran Dampak Lingkungan
Warga menilai, lahan yang berada di ketinggian 800–1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan. Selain berisiko memicu polusi udara, air, dan tanah, pembangunan real estate juga dikhawatirkan mengancam keberadaan mata air yang selama ini menjadi sumber kebutuhan masyarakat.
Hal senada disampaikan Hadi Sucipto, Wakil Ketua Gema Duta. Ia mengungkapkan, warga tidak pernah dilibatkan secara langsung dalam proses perencanaan pembangunan.
“Sebelum konsultasi publik, kami meminta data ke pihak konsultan terkait site plan dan dokumen pendukung. Semua ternyata sudah lengkap dan terbit tanpa sepengetahuan masyarakat,” jelasnya.
Respons Pemerintah Kecamatan
Camat Prigen, Ifan Gunardi, mengaku belum mengetahui detail terkait proyek tersebut. Ia menegaskan masih perlu koordinasi dengan pihak berwenang di atasnya.
“Mohon maaf, saya belum bisa berkomentar banyak. Saya camat baru, tugas kami menjaga wilayah agar tetap kondusif,” ujarnya singkat.
Hingga kini, warga bersama Gerakan Masyarakat Peduli Hutan menegaskan akan terus menyuarakan penolakan demi menjaga kelestarian lingkungan Gunung Arjuno-Welirang.
Sumber : radar jatim